Thomas Tuchel Akan Isi Kekosongan Kursi Pelatih Barcelona

Thomas Tuchel Akan Isi Kekosongan Kursi Pelatih Barcelona

Sportnewsib8.com – Pelatih Bayern Munchen, Thomas Tuchel, baru-baru ini memberi sebuah pernyataan mengejutkan. Ia mengisyaratkan tertarik untuk mengisi kursi panas Barcelona yang akan lowong di akhir musim nanti. Thomas Tuchel Manajemen Chelsea memang secara mengejutkan memecat Tuchel, tidak sampai sehari setelah Chelsea tumbang 0-1 dari Dinamo Zagreb. Banyak yang menduga pemecatan itu karena hasil buruk yang diraih tim

Pernyataan Thomas Tuchel ini muncul kurang dari 24 jam setelah Xavi mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri sebagai pelatih Blaugrana pada akhir musim.

Sebelumnya, Xavi telah mengonfirmasi akan meninggalkan Barcelona menyusul kekalahan telak atas Villarreal dengan skor 5-3 di ajang La Liga, yang membuat Blaugrana terpaut sepuluh poin dari rival beratnya, Real Madrid, di klasemen.

Setelah pengumuman mengejutkan tersebut, Tuchel telah menjadi salah satu nama yang disebut-sebut sebagai pengganti potensial untuk pelatih asal Catalan tersebut.

Thomas Tuchel Beri Petunjuk

Berbicara dalam sebuah acara dengan klub penggemar Bayern, Red Stars, di Heidenheim pada hari Minggu waktu setempat, Tuchel memberi petunjuk perihal situasi yang dialami Barcelona saat ini.

“Pindah ke luar negeri akan menarik bagi saya lagi. Spanyol memiliki liga yang luar biasa,” ucap Thomas Tuchel.

“Dari sudut pandang saya, dan berdasarkan pengalaman saya bekerja dengan orang-orang Spanyol, mereka memiliki kepercayaan diri yang luar biasa.

“Ketika Anda berbicara dengan para pemain Spanyol, saya dengan cepat merasakan bahwa Anda terlibat dengan orang tersebut.”

Review By : INDOSBOBET88

Bukan Hanya Soal Kekalahan

Boehly menjelaskan pemecatan itu tidak semata-mata karena kalah dari Zagreb. Ada hal lain yang mendasari keputusan itu harus diambil secepat mungkin.

“Realitasnya saat ini kami tidak yakin Thomas Thomas Tuchel melihat hal-hal dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan. Tidak ada yang benar atau salah, kami hanya tidak memiliki visi yang sama untuk masa depan,” ujar dia dilansir dari Foot Mercato.

“Ini bukan hanya tentang pertandingan di Zagreb, ini tentang visi bersama tentang seperti apa tampilan Chelsea yang kami inginkan.”

Situasi di Bayern Sedang Rumit

Tak dipungkiri, eks pelatih Chelsea ini berada dalam tekanan di Bayern dengan klub saat ini tertinggal dua poin dari pemuncak klasemen Bayer Leverkusen di Bundesliga.

Sementara berbagai laporan menyatakan bahwa pelatih berusia 50 tahun itu berselisih dengan jajaran direksi klub terkait kegagalan mereka merekrut Declan Rice dan Joao Palhinha di musim panas.

Baca Juga Casemiro Akan Di Bajak AL-Nassr Dari MU : Atas Titah Ronaldo

Berbakat, Tapi Tak Selaras

Boehly mengungkapkan bahwa sejak kedatangannya sebagai pemilik Chelsea, hal pertama yang ingin dipastikannya adalah orang-orang di dalam klub selaras dengan visi yang dibangunnya.

Di samping prestasi dan kegemilangan Tuchel sebagai pelatih, Boehly melihat Tuchel bukanlah orang yang selaras dengannya. Ini jadi alasan awal pemecatan Tuchel.

“Tuchel jelas sangat berbakat dan jelas seseorang yang telah meraih banyak kesuksesan bersama Chelsea. Tapi ketika Anda mengambil alih sebuah perusahaan, Anda harus memastikan Anda selaras dengan orang-orang di perusahaan,” ucap dia.

Manajer Harus Satu Visi

Dengan kata lain, Boehly ingin manajer tim satu visi dengan dirinya. Hal itu yang tidak ditemukan pada diri Tuchel, sedangkan Graham Potter dianggapnya satu visi.

“Visi kami untuk klub adalah menemukan manajer yang benar-benar ingin bekerja dengan kami,” ungkap dia.

“Visi kami untuk klub adalah menemukan manajer yang benar-benar ingin berkolaborasi dengan kami, pelatih yang benar-benar ingin berkolaborasi.”

2 dari 2 halaman

Penyesuaian di Premier League

Ucapan Tuchel tersebut dapat dibuktikan dengan perubahan-perubahan di Premier League dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang ada lima slot pergantian pemain, jumlah pemain dalam satu skuad juga bertambah.

“Karena itulah tim-tim di sana terus meluas. Skuad mereka semakin besar dan mereka lebih banyak melakukan rotasi daripada beberapa tahun lalu,” lanjut Tuchel.

“Untungnya, sejak mereka melakukan hal tersebut, tim-tim Inggris jadi sangat kompetitif [di Eropa],” pungkasnya.

Sempat Terjadi Friksi

Pada bulan Oktober, presiden kehormatan Bayern, Uli Hoeness, menyerang Tuchel setelah ia menuduh jajaran petinggi klub meninggalkannya dengan ‘skuad yang tipis’ setelah bursa transfer musim panas yang mengecewakan.

“Pernyataan-pernyataan itu adalah pesta bagi media, terutama tabloid,” kata Hoeness.

“Beberapa orang, termasuk pelatih, membuat pernyataan yang tidak bijaksana, karena saya tidak boleh membuat tim saya sendiri terlihat buruk dengan mengatakan bahwa skuat kami terlalu tipis. Kami tidak memiliki skuad yang tipis. Jadi itu tidak benar.”

Tanya – Jawab seputar info Euro Juni 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *