Gelandang Real Madrid Federico Valverde mengungkapkan bahwa saat masih di Uruguay, dirinya dan keluarganya disandera oleh ‘burung-burung nasar’ alias ‘burung-burung bangkai’.
Valverde sekarang ini berstatus pemain Real Madrid. Ia gabung El Real pada tahun 2016 silam di skuad Castilla dan kemudian dipromosikan ke skuad utama pada tahun 2018.
Namun sebelum gabung Madrid, Valverde pernah menjalani masa percobaan di Arsenal. Tapi ia hanya menjalaninya sebentar saja.
Dan ternyata, Valverde menjalani trial itu bukan atas keinginannya sendiri. Ia didorong oleh pihak lain.
Fede Valverde Sisi Bisnis
Federico Valverde mengatakan saat itu sepak bola sudah tak murni soal olahraga lagi. Ia mengatakan sepak bola saat itu sudah dicemari oleh uang.
Masalah uang itulah yang akhirnya membuat ada orang-orang yang mendorongnya untuk menjalani masa percobaan di Arsenal.
“Saat itu, sisi bisnis sepak bola mengambil alih. Ada orang-orang yang mengatakan kepada saya, ‘Siapa yang tidak ingin bermain untuk Arsenal? Anda ingin tinggal di sini di Uruguay? Itu gila!'” tulisnya di kolom Player’s Tribune.
“Apa yang sebenarnya mereka katakan adalah, “Kita semua bisa menghasilkan banyak uang jika Anda pergi,” sambungnya. Baca Juga Luciano Spalletti Optimis Kalahkan Makedonia Utara di Partai Krusial: Kami Adalah Italia
Burung Pemakan Bangkai
Federico Valverde lantas menyebut orang-orang itu bak burung nasar alias burung pemakan bangkai. Ia juga mengatakan mereka membuat dirinya dan keluarganya tersandera.
“Anda sadar bahwa hidup Anda bukan milik Anda sendiri dalam sepak bola. Apalagi di usia muda, Anda lebih merasa seperti seorang sandera. Bahkan keluarga Anda pun menjadi sandera,” ungkapnya.
“Sepak bola adalah pelarian menuju kehidupan yang lebih baik, terutama bagi kami di Amerika Selatan, dan burung-burung nasar tahu itu. Mereka memberi tekanan pada Anda dengan cara yang “baik”. ‘Sial, Fede, jika kamu pergi ke Arsenal, kamu akan mendapatkan tempat tidur yang bagus dan pancuran yang tetap hangat selama 30, 40 menit! Siapa yang mau tidak menginginkan kehidupan itu?'”
“Mereka mengirim saya untuk menjalani trial ke London selama seminggu, dan saya merasa tidak nyaman. Jika Anda hanya memikirkan hal-hal materi, kedengarannya bagus. Tapi kami bukan robot,” ujanya.
Federico Valverde kini tengah menjadi pemain idaman bagi fans Real Madrid. Pemain yang dibeli senilai Rp76 miliar tersebut kini membuat fans Real Madrid mulai melupakan sosok Paul Pogba.
Real Madrid membeli enam pemain baru di bursa transfer awal musim 2019/2020 ini. Salah satunya Eden Hazard, pemain yang dibeli dengan harga 100 juta euro dari Chelsea. Eden Hazard merupakan pemain bintang dunia.
Namun, fans Real Madrid tidak cukup puas dengan aktivitas klub di bursa transfer. Sebab, satu nama yang begitu diidamkan gagal mendarat di Bernabeu yakni Paul Pogba.
Fans Real Madrid begitu ingin melihat Paul Pogba berseragam putih dan bermain di Bernabeu. Namun, antara Real Madrid dan Manchester United tidak ada negosiasi yang cukup serius di bursa transfer.
Fede Valverde, Anomali Transfer Real Madrid
Fede Valverde seperti anomali bagi kebijakan transfer Real Madrid. Sebab, dia tidak dibeli dengan harga yang mahal. Pemain berusia 21 tahun tersebut dibeli dengan harga 5 juta euro [Rp76 miliar] dari Penarol pada 2016 lalu.
Fede Valverde tidak langsung berlaga di skuad utama Real Madrid. Dia lebih dulu bermain di Real Madrid Castilla pada musim 2016/2017 dan dipinjamkan ke Deportivo La Coruna pada musim 2017/2018.
Adalah Santiago Solari yang mulai memberi kepercayaan bermain untuk Fede Valverde. Namun, pada era Zinedine Zidane lah dia baru tampil bersinar. Zidane melepas Marcos Llorente demi memberi tempat untuk Fede Valverde.
“Dia bukan hanya berperan penting dalam menyelamatkan Real Madrid di final [Supercoppa de Espana] dengan menjatuhkan Alvaro Morata saat dia melesat ke gawang, tetapi dia telah mengambil tekanan signifikan dari Casemiro di lini tengah pada musim ini,” tulis jurnalis Marca, Juan Ignacio Garcia-Ochoa.
Fede Valverde dianggap memiliki kemampuan untuk memberi stabilitas di lini tengah Real Madrid, antara bertahan dan menyerang. “Energinya di lini tengah telah meningkatkan posisi dengan absennya Luka Modric,” kata Juan Ignacio Garcia-Ochoa.
Real Madrid Lupakan Paul Pogba
Paul Pogba berpotensi menjadi pemain paling mahal dalam sejarah Real Madrid. Sebab, Manchester United disebut meminta Real Madrid membayar 150 juta euro untuk transfer Paul Pogba. Namun, transfer ini mungkin bakal batal.
Real Madrid kini tidak perlu mengeluarkan uang 150 juta euro karena sudah punya Fede Valverde, pemain yang dibeli dengan harga 5 juta euro saja.
“Kemunculan Fede Valverde mengakhiri perdebatan tentang membayar 150 juta euro untuk Paul Pogba, dan para penggemar klub tidak bisa lebih bahagia dengan bagaimana performa Valverde yang terus membaik,” kata Juan Ignacio Garcia-Ochoa.
“Seorang pemain yang harganya hanya 5 juta euro mungkin akhirnya menyelamatkan klub lebih dari 150 juta euro, dana yang dapat dialihkan untuk membantu membiayai proyek pembangunan kembali di Bernabeu,” kata Juan Ignacio Garcia-Ochoa.
Fede Valverde sejauh ini telah memainkan 15 laga di La Liga, 10 kali bermain inti. Pemain asal Uruguay mencetak dua gol.